FLUFENAZIN
Fluphenazine decanoate adalah obat antipsikotik tipikal yang
bekerja secara long acting. Merupakan ester dekanoat golongan derivat
triflorometil phenothiazine, yang dibagi lagi menjadi golongan derivat. Obat
ini memiliki potensi anti dopaminergik tinggi, kemungkinan efek samping tinggi
seperti distonia, akatisia, dan parkinsonisme. Pengaruhnya terhadap tekanan
darah rendah, potensi obat yang kuat dengan efek sedasi yang tinggi.
Metabolisme
Di
dalam hepar terdapat enzim khusus yaitu sitokrom P-450 yang akan mengubah obat
menjadi bentuk metabolitnya. Metabolit umumnya menjadi lebih larut dalam air
(polar) dan akan dengan cepat diekskresi ke luar tubuh melalui urin, feses,
keringat dan lain-lain. Hal ini akan secara dramatik mempengaruhi kadar obat
dalam plasma dimana obat yang mengalami first pass metabolism akan kurang
bioavailabilitasnya sehingga efek yang di hasilkan juga berkurang. Obat psikotik
seperti fluphenazine decanoate memiliki metabolisme lintas pertama pada hepar.
Tipe
metabolisme dibedakan menjadi dua bagian yaitu Nonsynthetic Reactions (Reaksi
Fase I) dan Synthetic Reaction (Reaksi Fase II). Reaksi fase I terdiri
dari oksidasi, reduksi, hidrolisa, alkali, dan dealkilasi. Metabolitnya bisa
lebih aktif dari senyawa asalnya. Umumnya tidak dieliminasi dari tubuh
kecuali dengan adanya metabolisme lebih lanjut. Reaksi fase II berupa
konjugasi yaitu penggabungan suatu obat dengan suatu molekul lain.
Farmakokinetik
Sebagian
besar obat antipsikotik memiliki ikatan yang tinggi terhadap lemak dan protein.
Memiliki kecenderungan untuk didistribusi dalam volume yang besar (lebih dari 7
L/kg). Fluphenazine decanoate memiliki efek jangka panjang pada plasma darah,
hal ini sejalan dengan ikatan jangka panjang D₂ reseptor
dopamine di otak yang merupakan ciri dari obat antipsikotik tipikal. Metabolisme
dengan cara oksidasi atau demetilasi , dikatalisis oleh enzim sitokrom P450 di
hepar , CYP2D6, CYP1A2 , dan CYP3A4.
Farmakodinamik
Fluphenazine
decanoate memiliki efek utama pada blokade reseptor D₂,
blokade dari obat ini juga memiliki efek luas terhadap reseptor lain seperti α adrenoceptors
muskarinik, H1 histamin, dan reseptor 5-HT₂. Mekanisme skizofrenia
dan obat antipsikotik sangat berkaitan dengan lima sistem jalur dopamin
sehingga penting untuk memahami mekanisme tersebut.
Mekanismenya
yaitu :
1.
Jalur mesolimbik-mesokortikal,
yaitu proyeksi sel tubuh pada ventral tegmentum axon yang berbeda terhadap
sistem limbik.
2.
Jalur nigrostriatal terdiri dari
neuron yang diproyeksikan dari substansia nigra ke striatum dorsalis (caudatus,
putamen) yang berdampak pada koordinasi dari gerakan volunter.
3.
Jalur tuberoinfundibular berasal
dari nukleus arcuata dan neuro preventikular yang menghasilkan dopamin kedalam
sirkulasi pituitari sehingga menghambat sekresi prolaktin dari pituitari
anterior.
4.
Jalur preventrikular medular yang
terdiri dari neuron pada nukleus motorik vagus.
5.
Jalur incertohipotalamus
terbentuk dari zona tengah incerta ke hipotalamus dan amigdala yang berdampak
pada regulasi perilaku.
Aktifitas obat
antipsikotik yang utama adalah bekerja menghambat reseptor dopamin sehingga
menghambat aktifitas adenilsiklase pada sistem limbik.
Antipsikotik
generasi pertama mempunyai cara kerja dengan memblok reseptor D2 khususnya di
mesolimbik dopamine pathways, oleh karena itu sering disebut juga dengan
Antagonist Reseptor Dopamin (ARD) atau antipsikotik konvensional atau tipikal.
Antipsikotik tipikal seperti fluphenazine decanoate memiliki efek blok terhadap
reseptor D₂ yang memiliki efek kuat terhadap kontrol
skizofrenia dan potensi ekstrapiramidal.
Sumber :
Carpenito, L. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Ed 8. Jakarta
: EGC.
Davey, P. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga.
Smeltzer, S.C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-bedah Brunner
& Suddarth Ed 8. Jakarta : EGC.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
1. Bagaimana hubungan antara struktur dan aktivitas obat
flufenazin?
2. Apakah derivat fenotiazin memiliki mekanisme kerja yang
sama?
3. Gugus apa yang memiliki aktivitas antidopamin pada obat
flufenazin?
4. Apa yang terjadi jika gugus fungsi tersebut dimodifikasi?
5. Mengapa flufenazin mengalami first pass effect?
6. Bagaimana mekanisme toksisitas yang terjadi jika
mengkonsumsi flufenazin dalam jangka panjang?
7. Apa yang dimaksud dengan α
adrenoceptors muskarinik, H1 histamin, dan reseptor 5-HT₂ ?
8. Apa yang dimaksud dengan metabolisme secara oksidasi?
9. Apa yang dimaksud dengan enzim sitokrom P-450 ?
10. Bagaimana langkah yang dilakukan dalam modifikasi gugus
pada flufenazin sehingga dapat meminimalisir efek samping?
selamat malam.
BalasHapusbagaimanakah bioavailabilitas flufenazin didalam peredaran darah, dan bagaimana mekanisme aksinya hingga mencapai sel target ?
Halo Yanti :)
HapusMekanisme kerja yaitu Memblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak. Menekan penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dan emesis. Bioavailabilitasnya adalah Resorpsinya di usus baik dan lengkap, tetapi BA-nya hanya 65% akibat FPE besar. PP-nya di atas 95%, t1/2-nya 10-24 jam. Ekskresinya berupa metabolit lewat tinja (50%) dan kemih (30%).
assalamualaikum,
BalasHapusbisakah saudari jelaskan, bagian yang manakah dari struktur kimia flufenazin diatas yang dapat menimbulkan efek? apakah semua obat fenotiazin memiliki mekanisme kerja yang sama?
Hai Tika :)
HapusFlufenazin memiliki jenis rantai samping piperazin yang melekat pada atom N cincin fenotiazin, yang memiliki aktivitas antipsikotik. Golongan obat fenotiazin semuanya memiliki aktivitas antipsiktik, yaitu memiliki kemampuan yang sama untuk memblok reseptor dopamin.
assalamualaikum
BalasHapusapakah fluphenazine decanoate diharapkan untuk mencapai site target dengan cepat?, secara singkat kenapa demikian? dan rute paling baik yg digunakan untuk obat tersebut secara oral, intravena atau intramuscular ya ?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusHai Ivo :)
HapusIya Flufenazine diharapkan mencapai site target dengan cepat. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala mental/kondisi mood jenis tertentu (skizofrenia). Fluphenazine termasuk kelas obat yang disebut fenotiazin dan juga disebut sebagai neuroleptika. Bekerja dengan mempengaruhi keseimbangan kimia alami (neurotransmitter) di otak. Beberapa manfaat penggunaan lanjutan dari obat ini termasuk mengurangi episode halusinasi, delusi, dan perilaku aneh yang terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Rute terbaik secara injeksi intramuscular dengan subcutan untuk menghindari first pass effect metabolism, dengan dosis 25 mg/ml.
Assalamualaikum
BalasHapusApakah ada batasan dosis flufenazin dekanoat yang diberikan kepada pasien untuk meminimalkan timbulnya efek samping obat tersebut? Lalu dari efek samping obat nya, apakah sudah ada penelitian mengenai temuan obat turunan flufenazin yang memiliki khasiat sama tetapi efek samping yang minimal? Jika belum ada, bagaimana cara untuk meminimalkan efek samping obat nya? Apakah dikombinasi atau diganti dengan obat lain? Terimakasihh
Hai Fenny :)
HapusStandar dosis dewasa untuk psikosis
Oral: Dosis awal: 0.5 sampai 10 mg/hari secara oral dalam dosis terbagi setiap 6 sampai 8 jam.
Dosis pemeliharaan: dosis harian lebih dari 3 mg jarang diperlukan. Saat gejala sudah terkontrol, dosis sebaiknya dikurangi secara perlahan hingga dosis pemeliharaan harian 1 sampai 5 mg yang bisa diberikan sebagai dosis tunggal harian.
Parenteral: Dosis awal: 2.5 sampai 10 mg/hari IM dibagi setiap 6 sampai 8 jam (2.5 mg/mL). Enanthate/Decanoate (25 mg/mL): Dosis awal: 12.5 sampai 25 mg IM subkutan.
Dosis pemeliharaan: pemberian Enanthate/Decanoate biasanya setiap 3 sampai 4 minggu.
Efek samping termasuk: mengantuk, lesu, pusing, mual, kehilangan nafsu makan, berkeringat, mulut kering, penglihatan kabur, sakit kepala, dan sembelit dapat terjadi. Jika salah satu dari efek samping ini tidak hilang atau memburuk, beri tahu dokter atau apoteker Anda segera. Sebelum menggunakan fluphenazine, hubungi dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap fluphenazine atau obat lain.Hubungi dokter dan apoteker obat resep dan nonresep yang Anda gunakan atau yang sudah digunakan dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, terutama antidepresan; antihistamin; bromocriptine (Parlodel); pil diet; lithium (Eskalith, Lithobid); obat untuk tekanan darah tinggi, kejang, penyakit Parkinson, asma, pilek, atau alergi; meperidine (Demerol); metildopa (Aldomet); relaksan otot; propranolol (Inderal); obat penenang; obat tidur; obat tiroid, obat penenang; dan vitamin. Perhatikan juga riwayat alergi yang terjadi. Bisa ditelusuri dari riwayat alergi yang terjadi di keluarga maupun alergi obat yang pernah terjadi. Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus.
Hai kak,apa yang menyebabkan kadar obat dalam plasma dimana obat yang mengalami first pass metabolisme akan kurang bioavailabilitasnya pada metabolisme?
BalasHapusHai Sonia :)
HapusEfek lintas pertama atau (first pass effect, first-pass metabolism, presystemic metabolism) adalah fenomena metabolisme obat dimana konsentrasi obat berkurang cukup signifikan sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Obat yang hilang selama absorpsi ini terutama karena pengaruh dinding usus dan liver (hati). Berikut contoh obat-obatan yang menjalani efek lintas pertama. Setelah obat ditelan, obat diserap oleh sistem pencernaan dan memasuk sistem portal hepatika, lalu dibawa ke vena portal di hati sebelum disebarkan ke seluruh tubuh. Hati memetabolisme banyak obat, kadang-kadang sedemikian rupa bahwa hanya sejumlah kecil obat aktif muncul dari hati ke seluruh sistem peredaran darah. Efek lintas pertama melalui hati sangat mengurangi bioavailabilitas obat. Setelah obat ditelan, obat diserap oleh sistem pencernaan dan memasuk sistem portal hepatika, lalu dibawa ke vena portal di hati sebelum disebarkan ke seluruh tubuh. Hati memetabolisme banyak obat, kadang-kadang sedemikian rupa bahwa hanya sejumlah kecil obat aktif muncul dari hati ke seluruh sistem peredaran darah. Efek lintas pertama melalui hati sangat mengurangi bioavailabilitas obat.
Hai kak,apa yang menyebabkan kadar obat dalam plasma dimana obat yang mengalami first pass metabolisme akan kurang bioavailabilitasnya pada metabolisme?
BalasHapusHai Sonia :)
HapusEfek lintas pertama atau (first pass effect, first-pass metabolism, presystemic metabolism) adalah fenomena metabolisme obat dimana konsentrasi obat berkurang cukup signifikan sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Obat yang hilang selama absorpsi ini terutama karena pengaruh dinding usus dan liver (hati). Berikut contoh obat-obatan yang menjalani efek lintas pertama. Setelah obat ditelan, obat diserap oleh sistem pencernaan dan memasuk sistem portal hepatika, lalu dibawa ke vena portal di hati sebelum disebarkan ke seluruh tubuh. Hati memetabolisme banyak obat, kadang-kadang sedemikian rupa bahwa hanya sejumlah kecil obat aktif muncul dari hati ke seluruh sistem peredaran darah. Efek lintas pertama melalui hati sangat mengurangi bioavailabilitas obat. Setelah obat ditelan, obat diserap oleh sistem pencernaan dan memasuk sistem portal hepatika, lalu dibawa ke vena portal di hati sebelum disebarkan ke seluruh tubuh. Hati memetabolisme banyak obat, kadang-kadang sedemikian rupa bahwa hanya sejumlah kecil obat aktif muncul dari hati ke seluruh sistem peredaran darah. Efek lintas pertama melalui hati sangat mengurangi bioavailabilitas obat.
apa itu anti dopaminergik ?
BalasHapusHai Hesty :)
HapusAntidopaminergic adalah Setiap obat yang mencegah atau melawan efek dopamin. Dengan kata lain mencegah atau menangkal efek dopamin.
selamat malam artikelnya bagus cuma apakah obat ini ada interaksi dengan makanan? kalo iya harus kah di makan sebelum atau sesudah makan? atau ada aturan konsumsi lainnya?
BalasHapusTerimakasih telah membaca ana :)
HapusObat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. Digunakan bersamaan dengan makanan atau susu bila mual terjadi kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Obat ini harus digunakan sesuai resep. Jangan menghentikan penggunaan obat ini tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda. Beberapa kondisi mungkin memburuk jika obat dihentikan tiba-tiba. Gunakan obat ini secara teratur agar mendapatkan manfaat optimal. Ingatlah untuk mengonsumsinya pada hari yang sama setiap hari. Dosis berdasarkan usia Anda, kondisi medis, dan respon terhadap pengobatan.
Hallo Soleha...
BalasHapusBisakah anda jelaskan salah satu mekanisme terjadinya efek samping obat ini?
Hai Elma :)
HapusEfek samping berupa parkinsonisme terjadi pada kira-kira 25 % pasien yang diobati dengan antipsikotik tipikal. Biasanya terjadi dalam 5-30 hari setelah awal terapi. Gejala-gejala yang timbul berupa kekakuan otot atau rigiditas pipa besi (lead-pipe rigidity), rigiditas gigi gergaji (cog-wheel rigidity), gaya berjalan menyeret, postur membungkuk dan air liur menetes. Tremor menggulung pil (pill-rolling) pada parkinsonisme idopatik jarang terjadi, tetapi tremor yang teratur dan kasar yang serupa dengan tremor esensial mungkin ditemukan dan dinamakan sebagai tremor ppostural akibat medikasi dalam DSM-IV. Suatu tanda fisik parkinsonisme adalah reflek ketukan glabela yang positif yang ditimbulkan dengan mengetuk dahi antara alis mata. Dikatakan reflek positif bila orbikularis okuli tidak dapat membiasakan diri dengan ketukan yang berulang. Wajah yang mirip topeng, bradikinesia, akinesia (tidak ada inisitatif), dan ataraksia (kebingungan terhadap lingkungan) merupakan gejala parkinsonisme yang sering didiagnosis keliru sebagai gambaran gejala negative atau deficit pada skizofrenia.
Hallo Soleha...
BalasHapusBisakah anda jelaskan salah satu mekanisme terjadinya efek samping obat ini?
Hai Elma :)
HapusEfek samping berupa parkinsonisme terjadi pada kira-kira 25 % pasien yang diobati dengan antipsikotik tipikal. Biasanya terjadi dalam 5-30 hari setelah awal terapi. Gejala-gejala yang timbul berupa kekakuan otot atau rigiditas pipa besi (lead-pipe rigidity), rigiditas gigi gergaji (cog-wheel rigidity), gaya berjalan menyeret, postur membungkuk dan air liur menetes. Tremor menggulung pil (pill-rolling) pada parkinsonisme idopatik jarang terjadi, tetapi tremor yang teratur dan kasar yang serupa dengan tremor esensial mungkin ditemukan dan dinamakan sebagai tremor ppostural akibat medikasi dalam DSM-IV. Suatu tanda fisik parkinsonisme adalah reflek ketukan glabela yang positif yang ditimbulkan dengan mengetuk dahi antara alis mata. Dikatakan reflek positif bila orbikularis okuli tidak dapat membiasakan diri dengan ketukan yang berulang. Wajah yang mirip topeng, bradikinesia, akinesia (tidak ada inisitatif), dan ataraksia (kebingungan terhadap lingkungan) merupakan gejala parkinsonisme yang sering didiagnosis keliru sebagai gambaran gejala negative atau deficit pada skizofrenia.
antipsikotik memiliki ikatan yang tinggi terhadap lemak dan protein, jika berikan kuat dg protein berarti sedikit zat aktif dari antipsikotik yang akan berikatan dengan reseptoe, dan sedikit menimbulkan efek, apakah ada desain obat antipsikotik yag memiliki ikatan dengan protein dan lemat yg tidak tinggi?
BalasHapusHai Silvi :)
HapusSetelah diabsorpsi, obat akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Selain tergantung dari aliran darah, distribusi obat juga ditentukan oleh sifat fisikokimianya. Obat yang mudah larut dalam lemak akan melintasi membran sel dan terdistribusi ke dalam sel, sedangkan obat yang tidak larut dalam lemak akan sulit menembus membran sel sehingga distribusinya terbatas terutama di cairan ekstrasel. Distribusi juga dibatasi oleh ikatan obat pada protein plasma, hanya obat bebas yang dapat berdifusi dan mencapai keseimbangan. Derajat ikatan obat dengan protein plasma ditentukan oleh afinitas obat terhadap protein, kadar obat, dan kadar proteinnya sendiri. Untuk mencapai sel target, suatu obat harus dapat menembus sawar biologic, dapat berupa membrane yang terdiri atas satu atau beberapa sel. Jadi desain obat antipsikotik salah satunya dengan cara modifikasi afinitas obat terhadap protein.
Pada penggunaan flufenazin berpotensi kuat efek sedasi yang tinggi? Tlg jelaskan mekanisme terjadinya efek sedasi tsb?
BalasHapusHai Nurul :)
HapusSedatif yaitu menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, dan menenangkan penggunanya. Sedasi dapat didefinisikan sebagai menurunnya tingkat respon stimulus yang tetap dengan penurunan dalam aktivitas dan ide spontan. Efek sedasi terjadi pada ketergantungan dosis yang menyebabkan depresi aktivitas serebral. Perbedaan pada densitas reseptor menyebabkan terjadi reaksi sensitivitas yang berlebihan pada korteks dan depresi medula.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApa saja efek samping yang ditimbulkan obat ini? Dan bagaimana cara meminimalisir efek samping tersebut?
BalasHapusHai Haviza :)
HapusEfek samping termasuk: mengantuk, lesu, pusing, mual, kehilangan nafsu makan, berkeringat, mulut kering, penglihatan kabur, sakit kepala, dan sembelit dapat terjadi. Jika salah satu dari efek samping ini tidak hilang atau memburuk, beri tahu dokter atau apoteker Anda segera. Sebelum menggunakan fluphenazine, hubungi dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap fluphenazine atau obat lain.Hubungi dokter dan apoteker obat resep dan nonresep yang Anda gunakan atau yang sudah digunakan dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, terutama antidepresan; antihistamin; bromocriptine (Parlodel); pil diet; lithium (Eskalith, Lithobid); obat untuk tekanan darah tinggi, kejang, penyakit Parkinson, asma, pilek, atau alergi; meperidine (Demerol); metildopa (Aldomet); relaksan otot; propranolol (Inderal); obat penenang; obat tidur; obat tiroid, obat penenang; dan vitamin. Perhatikan juga riwayat alergi yang terjadi. Bisa ditelusuri dari riwayat alergi yang terjadi di keluarga maupun alergi obat yang pernah terjadi. Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus.
Hy soleha, setelah saya baca artikel ini dikatakan obat ini bekerja secara long acting. Yg dimaksud dg long acting itu bagaimana ya?
BalasHapusHai Deby :)
HapusLong-acting adalah hipnotika yang mulai kerjanya setelah 8 jam dan dapat bertahan sekitar 6-10 jam dan dapat digunakan sebagai obat tidur lama.
hai ines, metabolisme awal dari Obat tersebut dimulai dari penyerapannya dari usus ke dalam sirkulasi lalu diangkut melalui sistem pembuluh porta (vena porta), yang merupakan suplai darah utama dari daerah lambung usus ke hepar. Dalam hepar, seluruh atau sebagian obat mengalami perubahan kimiawi secara enzimatis dan hasil perubahannya(metabolit) menjadi tidak atau kurang aktif, dimana proses ini disebut proses
BalasHapusdiaktivasi atau bio-inaktivasi (pada obat dinamakan first pass effect). Tapi adapula obat yang khasiat farmakologinya justru diperkuat (bio-aktivasi),oleh karenanya reaksi-reaksi metabolisme dalam hepar dan beberapa organ lain lebih tepat disebut biotransformasi
nomor 9 menurut saya Sitokrom P450 (bahasa Inggris: Cytochrome P450, CYP) merupakan keluarga besar enzim berjenis hemeprotein yang berfungsi sebagai katalis oksidator pada lintasan metabolisme steroid, asam lemak, xenobiotik, termasuk obat, racun dan karsinogen.
BalasHapus2. menurut saya iya
BalasHapusObat anti psikosis memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neurondi otak, prosesnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 reseptor antagonis). Obat anti psikosis yang baru (misalnya risperidone) di samping berafinitas terhadap dopamine D2 reseptor juga terhadap serotonin.
5. Fluphenazine adalah obat antipsikotik tipikal yang bekerja secara long actingDi dalam hepar terdapat enzim khusus yaitu sitokrom P-450 yang akan mengubah obat menjadi bentuk metabolitnya. Metabolit umumnya menjadi lebih
BalasHapuslarut dalam air (polar) dan akan dengan cepat diekskresi ke luar tubuh melalui
urin, feses, keringat dan lain-lain. Hal ini akan secara dramatik mempengaruhi
kadar obat dalam plasma dimana obat yang mengalami first pass metabolism akan
kurang bioavailabilitasnya sehingga efek yang di hasilkan juga berkurang. Obat
psikotik seperti fluphenazine decanoate memiliki metabolisme lintas pertama pada
hepar
7. Histamin adalah bahan kimia yang diproduksi dan disimpan dalam tubuh. Histamin adalah bagian dari respon kekebalan tubuh kita dan dilepaskan selama reaksi alergi. Pelajari lebih lanjut tentang zat Histamin dan tujuannya dalam tubuh.
BalasHapus8. Metabolisme oksidatif adalah bagian pertama dari metabolisme katabolik di mana sel memecah molekul menjadi energi, atau adenosin trifosfat (ATP). Bagian kedua dari metabolisme melibatkan penggunaan energi seluler untuk membangun molekul seperti jaringan dan organ, dan disebut sebagai anabolisme.
BalasHapus9. Sitokrom P450 merupakan enzim berjenis hemeprotein yang berfungsi sebagai katalis oksidator pada lintasan metabolisme steroid, asam lemak, xenobiotik, termasuk obat, racun dan karsinogen.
BalasHapusNo. 8, metabolisme secara oksidasi menurut saya yaitu, metabolisme dengan pengurangan elektron, Bertujuan untuk menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana. Seperti:Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH)
BalasHapus8. bagian pertama dari metabolisme katabolik di mana sel memecah molekul menjadi energi, atau adenosin trifosfat (ATP). Bagian kedua dari metabolisme melibatkan penggunaan energi seluler untuk membangun molekul seperti jaringan dan organ, dan disebut sebagai anabolisme.
BalasHapus