Sabtu, 14 Oktober 2017

FARMAKOFOR


FARMAKOFOR

Menurut IUPAC (1998), “Farmakofor adalah sekumpulan fitur sterik dan elektronik yang penting untuk menjamin interaksi supramolekular yang optimal dengan struktur target biologis yang spesifik  dan untuk memicu (atau menghambat respons biologisnya". Farmakofor sendiri tidak mewakili molekul ataupun gugus fungsi, tetapi lebih pada konsep abstrak pada kapasitas interaksi molekuler. Farmakofor adalah susunan tiga dimensi dari atom dalam molekul obat yang memungkinkan untuk berikatan dengan reseptor yang diinginkannya dan bertanggung jawab dengan respon  biologis karena terikat dengan reseptor yang dikehendakinya.

Jenis ikatan di farmakofor :
1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
3.Ikatan Van der Waals
4.Ikatan Ion

Hubungan Struktur, Ikatan Kimia dan Aktivitas Biologis
Respons biologis merupakan akibat interaksi molekul obat dengan gugus fungsional molekul reseptor. Interaksi ini dapat berlangsung karena kekuatan ikatan kimia tertentu.
Tipe ikatan kimia yang terlibat dalam interaksi obat reseptor antara lain adalah ikatan-ikatan kovalen, ion-ion yang saling memperkuat (reinforce ions), ion (elektrostatik), hidrogen, ion-dipol, dipol-dipol, van der Waal’s, ikatan hidrofob dan transfer muatan.
a.   Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu.
  
b.  Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.

c.   Interaksi Ion-Dipol dan dipol-Dipol
Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.
Contoh: turunan metadon

d.  Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang mempunyai muatan positif parsial dengan atom lain yang bersifat elektronegatif dan mempunyai sepasang elektron bebas dengan oktet lengkap seperti O, N, F. Atom yang bermuatan positif parsial dapat berinteraksi dengan atom negatif parsial dari molekul atau atom lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam satu molekul.
Contoh : H2O

e.  Ikatan Van Der Waal’s
Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan atau jaraknya ± 4-6 Å. Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom. Meskipun secara individu lemah tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waal’s merupakan faktor pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi. Ikatan van der waal’s terlibat pada interaksi cincin benzen dengan daerah bidang datar reseptor dan pada interaksi rantai hidrokarbon dengan makromolekul protein atau reseptor.

f.   Ikatan hidrofob
Ikatan hidrofob merupakan salah satu kekuatan penting pada proses penggabungan daerah non polar molekul obat dengan daerah non polar reseptor biologis. Daerah non polar molekul obat yang tidak larut dalam air dan molekul-molekul air disekelilingnya akan bergabung melalui ikatan hidrogen membentuk struktur quasi-crystalline (icebergs).

g.  Transfer Muatan
Kompleks yang terbentuk antara dua molekul melalui ikatan hidrogen merupakan kasus khusus dari fenomena umum kompleks donor-aseptor, yang distabilkan melaui daya tarik-menarik elektrostatis antara molekul donor elektron dan molekul aseptor elektron.
Contoh: komplek transfer muatan N-metilpiridinum iodida

Source:
Siswandono dan Soekardjo, B. 1995. Kimia Medisinal. Surabaya : Airlangga University Press.
Taylor JB, and Kennewell PD. 1993. Modern Medicinal Chemistry. Chicester : Ellis Horwood Ltd.



PERTANYAAN TERKAIT FARMAKOFOR
1.     Apa yang dimaksud dengan HBA?
2.    Apa yang dimaksud dengan HBD?
3.    Bagaimana cara mengidentifikasi farmakofor?
4.    Bagaimana cara mengidentifikasi ikatan Van der Waals?
5.    Apakah satu farmakofor dapat terikat dengan lebih dari satu reseptor?
6.    Apa perbedaan dari ikatan ion dan ikatan Van der Waals?
7.    Bagaimana jika suatu farmakofor dimodifikasi?
8.    Bagaimana hubungan dari farmakofor dengan aktivitas obat?
9.    Bagaimana hubungan antara farmakofor dengan reseptor?
10. Jelaskan cara mengidentifikasi farmakofor dari suatu obat analgetika!

9 komentar:

  1. hai sholeha, ikatan ion terjadi antara ion yang muatannya berlawanan (+) dan (-), selain itu terjadi proses serah terima elektron dari kedua molekul yang berikatan. sedangkan ikatan van der Waals terjadi akibat perbedaan kepolaritasan, dengan kata lain ikatan ini terjadi antara molekul polar dan non-polar

    BalasHapus
  2. hai ines. Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan (+)dan (-), dimana kekuatan tarik menarik akan semakin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya. sedangkan Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan ,Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom.

    BalasHapus
  3. untuk menjawab pertanyaan 1 dan 2 saya hanya bisa menjawab singkatnnya saja yaitu HBA (HYDROGEN BOND ACCEPTOR) DAN HBD (HYDROGEN BOND DONOR)

    BalasHapus
  4. 1. HBA bertidak sebagai penerima ikatan hidrogen

    BalasHapus
  5. 2. 1. HBd bertidak sebagai pemberi ikatan hidrogen

    BalasHapus
  6. 3. Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan ,Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom.

    BalasHapus
  7. 5. bisa. tergantung dri bentuk struktur molekul obatnya

    BalasHapus
  8. 7. jika suatu farmakofor dimodifikasi, adanya kemungkinan obat tersebut akan memiliki efek terapi yang lebih baik

    BalasHapus
  9. saya akan menjawab pertanyaan no 6. ikatan inik terjadi karena ada perbedaan muatan, sedangkan gaya van der waals dapat terjadi karena sifat polaritas

    BalasHapus